Stoikiometri (Dasar Perhitungan Kimia)


  • Massa atom mutlak suatu unsur tidak diketahui secara tepat, melainkan hanya merupakan skala relatif hasil perbandingan dengan atom unsur lain sebagai standar satuan massa atom. Karena massa atom bukan harga mutlak melainkan harga relatifnya, maka digunakan istilah massa atom relatif, disingkat Ar. Satuan massa atom relatif adalah sma, singkatan dari satuan massa atom.
  • Sebagai standar satuan massa atom pertama kali adalah atom unsur hidrogen, besarnya ditetapkan sama dengan 1 sma. Sedangkan massa atom yang lain merupakan kelipatan dari massa atom hidrogen. Sebagai standar massa atom yang kedua ditetapkan atom unsur oksigen sebesar 16 sma. Dengan ditetapkannya atom oksigen sebagai  standar massa atom, mengakibatkan satuan massa atom unsur-unsur lain lebih mendekati bilangan bulat. Tetapi, setelah ditemukannya isotop-isotop unsur yang ada di alam, standar satuan massa atom digati oleh isotop atom unsur karbon-12, dan ditetapkan massa isotop atom karbon-12 adalah 12,00 sma.
  • Dengan diciptakannya alat spektrometer massa, massa atom relatif terkini didasarkan pada jumlah rata-rata massa atom isotop-isotopnya dengan memperhitungkan kelimpahannya di alam.
  • Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa yang berbentuk molekular ditentukan oleh jumlah massa relatif atom-atom penyusunnya. Senyawa yang tersusun atas ion-ionnya (senyawa ionis), istilah massa molekul relatif diganti  menjadi massa rumus relatif.
  • Dalam stoikiometri, bilangan sebesar 6,022 x 1023 dinamakan tetapan Avogadro, dilambangkan dengan huruf L. Lambang ini diambil dari nama Loschmidt, pakar fisika Austria yang pertama kali menentukan besarnya tetapan Avogadro. Zat yang mengandung partikel sebanyak tetapan Avogadro (6,022 x 1023 partikel) ditetapkan satu mol. Dengan kata lain, satu mol setiap zat mengandung 6,022 x 1023 partikel (atom, molekul, ion) penyusun zat itu.
  • Massa molar adalah massa satu mol setiap zat dalam satuan gram, besarnya sama dengan nilai massa atom relatifnya atau massa molekul relatif senyawa itu. Volum molar gas adalah volum satu mol gas pada keadaan 00C dan tekanan 1 atm sebesar 22,4 L. Pengukuran suatu gas pada 00C dan 1 atm dinamakan keadaan standar atau STP singkatan dari Standar Temperatur and Pressure.
  • Koefisien reaksi dalam suatu persamaan kimia, selain menunjukkan perbandingan volum dan jumlah partikel yang bereaksi, juga menyatakan perbandingan mol zat-zat yang bereaksi. Perbandingan koefisien reaksi ini dinamakan nisbah stoikiometri, NS.
  • Konsentrasi suatu zat dalam larutan biasa dinyatakan dalam mol zat terlarut per liter larutan. Konsentrasi seperti ini dinanamakan molaritas atau konsentrasi molar, disingkat M.
  • Terdapat beberapa hukum dasar gas yaitu hukum Boyle, hukum Charles, hukum Boyle-Gay Lussac, hukum Dalton dan hukum gas ideal.
  • Hukum Boyle menyatakan bahwa pada suhu tetap, volum gas berbanding terbalik dengan tekanan gas. Hukum Charles menyatakan bahwa pada tekanan tetap, volum gas berbanding terbalik dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-gay Lussac menyatakan bahwa perbandingan antara perkalian tekanan dan volum terhadap suhu mutlak adalah tetap. Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total campuran gas merupakan jumlah aljabar dari tekanan parsialnya. Dari hukum dasar gas melahirkan hukum gas ideal yang dinyatakan dengan persamaan PV=nRT, dengan P adalah tekanan, V volum gas, T suhu mutlak, R tetapan gas dan n jumlah mol gas.
  • Stoikiometri dapat diterapkan dalam perhitungan reaksi-reaksi kimia, beberapa konsep yang terlibat dalam perhitungan kimia seperti massa molar, volum molar, nisbah stoikiometri, massa jenis, konsentrasi zat dan pereaksi pembatas serta rumus kimia.

(Sumber: Yayan Sunarya. (2000). Kimia Dasar [Prinsip-prinsip Kimia Terkini] Jilid 1. Bandung: Alkemi Grafisindo. Hal: 84).

2 Tanggapan to “Stoikiometri (Dasar Perhitungan Kimia)”

  1. indra dehidrogenase Says:

    baguz

Tinggalkan komentar